article banner image
HomeInsightsIT Master Plan: Perencanaan Solusi TI Perusahaan

IT Master Plan: Perencanaan Solusi TI Perusahaan

Berkembangnya teknologi dan masuknya industry 4.0 membuat kebutuhan terhadap sistem informasi dan teknologi menjadi sebuah hal yang penting didalam sebuah perusahaan. Dimana IT saat ini tidak hanya sebagai supporting dalam proses bisnis yang dapat memudahkan pekerjaan, namun diharapkan dapat menjadi enabler dalam sebuah proses bisnis baru yang menghasilkan competitive advantage. Maka dari itu, diperlukan IT Master Plan agar implementasi teknologi tidak dapat dilakukan secara sembarangan.

IT Master Plan atau yang biasa disebut dengan ITMP adalah sebuah perencanaan jangka panjang perusahaan dengan strategi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kapabilitas perusahaan. Dimana ITMP menjadi enabler dalam rencana bisnis untuk memanfaatkan dan mengimplementasikan teknologi informasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Manfaat penyusunan IT Master Plan

Dalam mengimplementasikan teknologi informasi perusahaan perlu memiliki semacam blueprint agar investasi TI selaras dengan kebutuhan perusahaan. Serta perencanaan implementasi teknologi informasi yang baik akan membantu perusahaan untuk mendukung proses bisnis sehari-hari. Berikut ini merupakan beberapa manfaat yang diperoleh dengan penyusunan IT Master Plan:

  1. IT Master Plan menjadi tools untuk mengontrol dan mengawasi keberhasilan implementasi teknologi informasi dalam perusahaan.
  2. Meminimalisir risiko yang ditimbulkan akibat implementasi TI melalui perencanaan yang matang.
  3. Analisis biaya investasi TI yang optimal dilakukan sebelum implementasi dilakukan, sehingga menghasilkan perencanaan perusahan yang baik.

Framework TOGAF sebagai standar penyusunan IT Master Plan

TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah sebuah kerangka kerja Enterprise Architecture (EA) yang sering digunakan dalam menyusun dan mengembangkan IT Master Plan. Kerangka kerja ini menjadi tools yang efektif karena proses penyusunannya terintegrasi antara konteks bisnis dengan sistem informasi atau teknologi informasi yang ingin kita kembangkan.

Framework TOGAF digunakan dalam mengembangkan enterprise architecture yang terdiri atas 4 pilar arsitektur utama, yaitu arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. Arsitektur bisnis adalah model operasional perusahaan yang merealisasikan strategi bisnis perusahaan. Arsitektur data dan aplikasi merupakan arsitektur yang dibutuhkan untuk menjalankan arsitektur bisnis organisasi. Sedangkan arsitektur teknologi adalah konfigurasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi pada arsitektur data dan aplikasi.

Penerapan Enterprise Architecture pada penyusunan IT Master Plan

Implementasi EA yang sesuai dengan kerangka kerja TOGAF biasa digunakan dalam proses penyusunan IT Master Plan, dimana arsitektur diturunkan menjadi 4 bagian utama yaitu arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data, dan arsitektur teknologi. Pada umumnya proses penerapan EA dalam penyusunan IT master plan dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Issue and problem identification
    Proses pertama yang harus dilakukan dalam menyusun IT master plan adalah memahami visi dan misi perusahaan, serta target dan tujuan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Identifikasi permasalahan dan isu perusahaan juga perlu disampaikan untuk mencari solusi yang dapat dirumuskan untuk mengatasi isu tersebut. Proses identifikasi isu dapat dilakukan dengan menggali informasi kepada stakeholders terkait. 
    Identifikasi isu dan masalah perusahaan dapat berupa situasi atau kondisi yang membuat proses bisnis tidak berjalan lancar. Dalam proses ini diharapkan seluruh permasalahan dapat teridentifikasi agar dapat merumuskan solusi pada IT master plan yang tepat sasaran.
     
  2. Architecture design
    Solusi IT yang telah disusun perlu diturunkan berdasarkan 4 arsitektur utama berdasarkan EA, yaitu arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi yang selanjutnya melakukan analisis kesenjangan antara kondisi saat ini dengan rancangan yang ideal. 
    Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa teknologi yang akan diimplementasikan dapat mendukung key IT solution. Serta untuk mengetahui kondisi saat ini yang bertujuan agar dapat mengutamakan pemanfaatan aset-aset TI yang sudah dimiliki dan meminimalisir risiko migrasi.
     
  3. Roadmap and testing IT Master Plan
    Proses terakhir adalah melakukan cost & benefits analysis untuk meminimalisir risiko terkait dengan investasi implementasi teknologi yang akan dilakukan, serta melakukan pengujian terhadap kelayakan hasil perancangan IT Master Plan yang telah disusun. Pemetaan proyek IT yang akan diimplementasikan juga perlu dilakukan berdasarkan skala prioritas perusahaan dibandingkan dengan proyek lainnya selama jangka waktu tertentu.

Pada akhirnya, perusahaan perlu menyusun IT Master Plan untuk dapat membuat perencanaan implementasi teknologi dengan meminimalisir risiko investasi perusahaan di masa depan. Melalui IT Master Plan, perusahaan juga mendapatkan roadmap implementasi teknologi berdasarkan skala prioritas dalam jangka waktu tertentu yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan.

Altha Consulting sebagai manajemen konsultan berpengalaman menyediakan layanan technology advisory yang dapat membantu proses penyusunan IT Master Plan perusahaan. Kami juga telah memiliki benchmark serta best practice dalam bidang technology advisory berdasarkan pengalaman dengan klien dari berbagai industri. Apabila ada pertanyaan silahkan menghubungi kami.

#Enterprise Architecture #IT Advisory
General| 12 May 2022 (updated at 13 May 2022)

Altha Consulting

Tokopedia Tower, Ciputra World 2 Jakarta 12th Floor, Suite 12.33 - 12.37 Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3 Jakarta 12930

+62 21 252 4697

+62 811 1921 818