article banner image
HomeInsightsINDI 4.0: Indeks Pengukuran Kesiapan Industri Indonesia Menuju Industri 4.0

INDI 4.0: Indeks Pengukuran Kesiapan Industri Indonesia Menuju Industri 4.0

Pengantar tentang Industri 4.0

Industri 4.0 telah menjadi istilah yang sering digaungkan pada banyak seminar dan forum di Indonesia beberapa tahun ke belakang. Implementasi Industri 4.0 di industri Indonesia akan mampu memperbaiki kualitas produk, meningkatkan produktivitas dan mengefisiensikan proses produksi. Peningkatan kinerja ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri sehingga mampu menambah pendapatan dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Untuk mendukung hal ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Perindustrian telah menyusun sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan industri di Indonesia yang bernama Indonesia Industri 4.0 Readiness Index atau yang disingkat dengan INDI 4.0.

INDI 4.0 sebagai Indeks Penilaian Kesiapan Penerapan Industri 4.0

Penilaian INDI 4.0 memiliki lima pilar utama yang kemudian diturunkan menjadi 17 bidang sebagai acuan penilaian. Lima pilar dan 17 bidang penilaian INDI 4.0 tergambar dalam Gambar 1.

Chart, sunburst chart

Description automatically generated

Gambar 1 - 5 Pilar dan 17 Bidang Penilaian INDI 4.0

  1. Pilar 1: Manajemen dan Organisasi
    Pilar ini mengukur kebijakan dari pimpinan perusahaan transformasi perusahaan menuju ke industri 4.0. Hal ini untuk mengetahui seberapa besar dukungan dari pihak manajemen untuk membuat sistem produksinya menjadi lebih efisien dengan Industri 4.0. Pilar manajemen dan organisasi terdiri dari tiga bidang, yaitu:
    1. Strategi dan kepemimpinan
      Bidang ini mengindikasikan adanya dukungan dari pimpinan untuk mentransformasikan perusahaan ke arah Industri 4.0. Pimpinan memberikan arahan dan pengorganisasian yang membuat implementasi Industri 4.0 di perusahaan menjadi mudah dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan.
    2. Investasi menuju Industri 4.0
      Bidang ini mengindikasikan pihak manajemen mempunyai investasi untuk pengembangan perusahaan menuju Industri 4.0. Investasi tidak hanya untuk jangka pendek tetapi adanya perencanaan investasi jangka panjang yang terorganisir dan termonitor.
    3. Kebijakan inovasi
      Bidang ini mengindikasikan adanya dukungan dari pihak manajemen perusahaan untuk inovasi. Dukungn ini mencakup lingkungan diperusahaan yang kondusif terhadap inovasi baru dari seluruh karyawan serta adanya sistem penghargaan untuk inovasi yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
       
  2. Pilar 2: Orang dan Budaya
    Pilar ini mengukur kesiapan aspek sumber daya manusia dan budaya dalam transformasi perusahaan ke industri 4.0. Hal ini juga termasuk dari budaya dari karyawan perusahaan, seperti: kedisiplinan, kemauan untuk terus belajar dan kearifan lokal. Pilar orang dan budaya terdiri dari tiga bidang yaitu:
    1. Pengembangan kompetensi
      Bidang ini mengindikasikan adanya kebijakan dan pelaksanaan pengembangan kompetensi untuk seluruh karyawan, khususnya yang berkaitan dengan ketrampilan yang diperlukan perusahaan untuk bertransformasi ke Industri 4.0, seperti: training, sertifikasi, studi lanjut, workshop, dan lokakarya.
    2. Budaya
      Bidang ini mengindikasikan adanya budaya dan nilai dari para karyawan perusahaan dalam mendukung proses transformasi perusahaan ke industri 4.0. Diantaranya adalah: budaya tepat waktu, budaya konsisten terhadap rencana yang telah disepakati, budaya untuk mau terus belajar, budaya berbicara terus terang.
    3. Keterbukaan terhadap perubahan
      Bidang ini mengindikasikan adanya pemikiran setiap karyawan dan manajemen yang selalu terbuka dengan adanya perubahan baru yang akan membawa dampak yang baik dalam proses transformasi suatu perusahaan.
       
  3. Pilar 3: Produk dan Layanan
    Pilar ini mengukur ketersediaan produk yang sudah terintegrasi dengan Industri 4.0, yaitu produk yang memiliki fitur teknologi didalamnya, seperti sudah memiliki interface yang bisa dihubungkan dengan internet, memiliki fitur penyimpanan data (RFID, barcode, dan lainnya) dan produk yang sudah dikustomisasi sesuai dengan keinginan pemakai. Pilar produk dan layanan terdiri dari tiga bidang, yaitu:
    1. Layanan berbasis data
      Bidang ini mengindikasikan adanya layanan dan model bisnis perusahaan yang dikembangkan berdasarkan dari data-data yang telah diperoleh, baik dari data perusahaan sendiri, perusahaan sejenis maupun data dari konsumen.
    2. Produk cerdas
      Bidang ini mengindikasikan adanya produk yang sudah memiliki fitur teknologi di dalamnya, seperti sudah memiliki interface yang bisa dihubungkan dengan internet, memiliki fitur penyimpanan data (RFID, barcode, dan lainnya).
    3. Kustomisasi produk
      Bidang ini mengindikasikan adanya produk yang dikustomisasi sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Produk yang ditawarkan tidak hanya sejenis tetapi memiliki opsi yang kustom sesuai dengan permintaan.
       
  4. Pilar 4: Teknologi
    Pilar ini mengukur penggunaan teknologi dalam Industri 4.0. Cakupan teknologi yang dimaksud dapat berupa kecerdasan buatan, printer 3D, augmented reality, kolaborasi robot, ataupun teknologi lain. Hal lain yang penting dalam pilar ini adalah adanya digitalisasi dalam seluruh sistem produksi dan keamanan cyber perusahaan. Pilar teknologi terdiri dari empat bidang, yaitu:
    1. Keamanan cyber
      Penerapan teknologi memungkinkan sebagian besar sistem operasi saling terhubung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu aspek keamanan dalam konektivitasnya menjadi sangat penting.
    2. Konektivitas
      Bidang ini mengindikasikan adanya konektivitas antar mesin atau sistem dalam sebuah pabrik atau antar pabrik. Konektivitas juga dapat berupa adanya interkoneksi yang real-time dengan vendor atau dengan pabrik yang menjadi mitra perusahaan.
    3. Mesin/sistem cerdas
      Bidang ini mengindikasikan adanya mesin atau sistem pintar yang sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan interface koneksi dengan internet atau intranet. 
    4. Digitalisasi
      Bidang ini mengindikasikan implementasi teknologi digital dalam perusahaan. Baik dalam proses, produk maupun proses pengambilan keputusan.
       
  5. Pilar 5: Operasi Pabrik
    Pilar ini mengukur penggunaan teknologi di dalam sebuah operasi pabrik. Hal ini meliputi: sistem rantai pasok dan logistik perusahaan, aplikasi sistem perawatan mesin/sistem yang cerdas, proses produksi yang sudah otonom/otomatis dan adanya sistem penyimpanan dan pengendalian data yang sudah terpusat. Pilar operasi pabrik terdiri dari empat bidang, yaitu:
    1. Penyimpanan and sharing data
      Bidang ini mengindikasikan data perusahaan baik untuk optimasi proses maupun layanan berbasis data sudah dikelola dengan baik. Selain itu proses penyimpanan data, transfer data dan penggunaan data sudah memiliki standar proses yang baku. 
    2. Rantai pasok dan logistik cerdas
      Bidang ini mengindikasikan adanya rantai pasok dan sistem logistik yang sudah terintegrasi dengan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. 
    3. Proses yang otonom
      Bidang ini mengindikasikan diterapkannya operasi pabrik yang sudah otonom baik dalam proses produksi maupun dalam proses pengambilan keputusannya.
    4. Sistem perawatan cerdas
      Bidang ini mengindikasikan adanya proses pengoperasian mesin dan perawatan mesin yang sudah berbasis internet. Selain itu penggunaan augmented reality dalam proses perawatan/perbaikan suatu mesin adalah hal bisa dilakukan untuk membuat proses perawatan menjadi lebih efisien.


Perlu ditekankan bahwa INDI 4.0 merupakan alat untuk mengukur kesiapan industri untuk bertransformasi, dan bukan merupakan sebuah indeks untuk mengukur tingkat kematangan penerapan Industri 4.0 di industri. Sehingga hasil pengukuran dengan INDI 4.0 sangat tergantung dari kesiapan perusahaan untuk bertransformasi menuju Industri 4.0.

Altha Consulting sebagai manajemen konsultan berpengalaman menyediakan layanan IT advisory yang dapat membantu Anda menilai dan mempersiapkan diri untuk melakukan transformasi menuju Industri 4.0. Apabila ada pertanyaan silahkan menghubungi kami.

#INDI 4.0 #IT Advisory, Business & Risk Advisory
General| 19 May 2022 (updated at 19 May 2022)

Altha Consulting

Tokopedia Tower, Ciputra World 2 Jakarta 12th Floor, Suite 12.33 - 12.37 Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 3 Jakarta 12930

+62 21 252 4697

+62 811 1921 818